Archive for the 'Education' Category

02
Dec
09

Menumbuhkan Dari Awal : Karya Ilmiah Remaja (KIR)

Mengikuti ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja adalah hal yang menyenangkan dan sudah lama ditunggu oleh para siswa yang baru masuk ke SMU Vidatra. Tidak mengerankan, mereka berharap dapat berprestasi melalui KIR. Alhamdulillah, bisa dibilang, ibarat sepakbola, Vidatra adalah Brazil, dijagokan, selalu masuk ke putaran final Lomba Karya Ilmiah dan tidak absen meraih gelar juara tiap tahunnya. Vidatra sudah dikenal dan disegani sebagai sumber karya ilmiah yang harus diperhitungkan.
TIDAK HARUS SMU
Masih banyak siswa SLTP yang merasa bahwa KIR hanya bisa dilakukan saat mereka duduk di bangku SMU. Sebenarnya ini adalah anggapan yang perlu dihilangkan, karena kebanyakan lomba karya ilmiah tidak menetapkan syarat tingkat pendidikan melainkan syarat usia, biasanya antara 12-18 tahun yang rentangnya antara kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMU. Bahkan di tahun 2000, juara 1 LKIR bidang IPA masih duduk di kelas 3 SMP, dan tahun sebelumnya, ia mengikuti lomba yang sama dan meraih juara harapan 1.
Budaya karya ilmiah harus ditanamkan sedini mungkin karena semakin cepat seseorang mulai berkecimpung di dunia karya ilmiah, maka kemungkinan usia karirnya di bidang ini akan makin panjang dan kesempatan mengikuti lomba akan semakin banyak.
BERBAGAI AJANG LOMBA
Lomba tahunan yang selalu diadakan adalah Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) yang diselenggarakan oleh Depdiknas. Di lomba ini seluruh peserta dari berbagai bidang bersaing bersama dari matematika sampai sejarah. Gelar yang diperebutkan adalah juara 1 sampai juara harapan 3. Tiap tahun akan diundang maksimal 30 finalis untuk mempresentasikan karyanya di Jakarta.
Lomba lainnya adalah Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan TVRI. Lomba ini dibagi dalam 3 bidang yaitu  IPA, IPS dan teknologi. Juara yang diperebutkan adalah juara 1 sampai harapan 2 untuk setiap bidang dan Continue reading ‘Menumbuhkan Dari Awal : Karya Ilmiah Remaja (KIR)’

02
Dec
09

Menumbuhkan Sikap Ilmiah Pada Remaja

Menumbuhkan Sikap Ilmiah pada Remaja
Oleh: Eni Dewi Kurniawati, Spd

PERKEMBANGAN dan perubahan kondisi yang berlangsung sekarang ini begitu cepat dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu dapat memberikan konsekuensi logis perlunya menciptakan masyarakat yang mampu beradaptasi terhadap setiap perkembangan yang ada. Untuk itu perlunya menciptakan masyarakat yang adaptif. Maka perlunya upaya menciptakan peradaban yang ilmiah dalam kehidupan di masyarakat guna mensejajarkannya dengan perkembangan zaman, dan persaingan ketat di eraglobalisasi yang serba cepat dan mudahnya penyebaran informasi. Remaja sebagai generasi penerus yang akan mengantarkan bangsa ini kearah yang dicita-citakan harus berusaha mengembangkan kemampuan dirinya, menumbuhkan kreativitas berdasarkan sikap dan berpikir ilmiah. Dengan berkembangnya sikap ilmiah akan berakibat positif bagi remaja/ siswa terutama dalam berpikir, berlogika, dan memotivasi keingintahuannya. Sehingga mereka memiliki pandangan hidup dan wawasan yang luas. Selanjutnya harapan untuk perbaikan bangsa ini berada ditangan generasi muda, karena generasi tua tampaknya sudah sulit untuk berubah dan diubah. Maka generasi muda sekarang diharapkan mampu menjadi generasi pekerja keras, yang berwawasan IPTEK, jujur, amanah, hemat, dan tidak mudah menyerah.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada ruang yang tidak tersentuh dan terpengaruh oleh Science and Tecnology. Salah satu dari dimensi IPTEK adanya kemajuan yang mengagumkan. Sehingga akumulasi informasi IPTEK tidak terwadahi oleh pendidikan formal di sekolah. Namun perlu didukung dan dikembangkan dalam kegiatan nonformal, seperti pada kegiatan ekstrakurikuler dalam wadah Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Untuk menjadi anggota KIR, hendaknya mempunyai minat/bakat dalam pengkajian dan pengembangan IPTEK, memiliki semangat, serta kemampuan melakukan pengkajian dan penelitian. Hal itu dapat dilakukan remaja dengan cara: (1) membiasakan diri untuk membaca dan mempelajari buku-buku IPTEK secara mandiri, (2) membiasakan bertanya tentang hal-hal yang belum jelas maupun yang telah jelas terhadap sesuatu masalah untuk menuju kesempurnaan pemahaman, (3) memiliki Continue reading ‘Menumbuhkan Sikap Ilmiah Pada Remaja’

02
Dec
09

Substansi Penyuntingan Karya Ilmiah

Ketika Anda menyunting karya ilmiah sebetulnya amat dekat persamaannya saat menyunting karya yang lain, seperti karya jurnalistik atau reportase perjalanan. Perbedaannya, penyuntingan karya ilmiah mengikuti metode ilmiah yang terdiri atas langkah-langkah untuk mengorganisasi dan mengatur gagasan via garis pemikiran konseptual dan prosedural yang disepakati oleh para ilmuwan. Penyuntingan karya jurnalistik mengikuti metode jurnalistik seperti apa informasi terbaru yang disampaikan, siapa yang menerima isi pernyataan atas info terbaru, di mana peristiwa terjadi, kapan peristiwa berlangsung, mengapa isi pernyataannya segera disampaikan, bagaimana cara penyampaian, dan sisi-sisi kemanusiaan yang menjadi kebijakan isi redaksi. Berikut ini penyuntingan karya ilmiah dan cara mempelajari dengan pendekatan karya jurnalistik atau yang sering disebut sebagai karya ilmiah populer.
Syarat utama karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibat. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran normatif.
Hasil-hasil karya ilmiah yang biasa ditulis oleh peneliti, selain makalah dan skripsi, Anda tentu sering juga mendengar nama lain, seperti kertas kerja, laporan penelitian, tesis, dan disertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama suatu karya tulis yang bersifat ilmiah. Semua jenis karya ilmiah selalu menyajikan hasil kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karya-karya ilmiah ini disusun berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan dilengkapi dengan fakta dan data yang sahih dengan menggunakan bahasa yang khas.
Perhatikan, pada dasarnya, penyuntingan karya ilmiah terdapat lima tahap, antara lain (1) persiapan, (2) penyuntingan data, (3) pengorganisasian dan pengonsepan, (4) pemeriksaan/penyuntingan konsep, (5) penyajian/pengetikan.
Pada tahap persiapan, penyunting memerhatikan (a) penyuntingan masalah/topik, (b) penyuntingan Continue reading ‘Substansi Penyuntingan Karya Ilmiah’




May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Visitors

free counters

Blog Stats

  • 171,539 hits

Copyright

Dengan penuh kehati-hatian kami berusaha untuk tidak melanggar copyright. Apabila diantara pembaca ada yang merasa mempunyai hak cipta atas gambar dan atau tulisan di website ini, akan segera kami hapus atau menampilkan pemiliknya. We do our best to avoid copyrighted material. If anything on this site has been copyrighted by you, please contact us so we can remove it or give you credit!
Entertainment Blogs - Blog Catalog Blog Directory